“Sesungguhnya, aku telah menikahi seorang budak perawan,” kata seorang lelaki bernama Abu Huraiz.
“Namun, aku khawatir ia membenciku,” katanya kemudian.
Abdullah bin Mas’ud yang mendengar pernyataan lelaki itu berkata, “Sesungguhnya kecintaan itu dari Allah Ta’ala. Sedangkan benci itu dari setan.”
Ibnu Mas’ud kemudian melanjutkan, “Setan tidak pernah suka kamu melakukan apa yang dihalalkan Allah bagimu. Maka, kalau istrimu datang, suruhlah ia shalat dua raka’at di belakangmu.”
Lalu Abdullah bin Mas’ud juga menyuruh Abu Huraiz membaca sebuah do’a:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَهْلِيْ، وَبَارِكْ لَهُمْ فِيَّ، اَللَّهُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ إِلَى خَيْرٍ، وَفَرِّقْ بَيْنَنَا إِذَا فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍ
“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan istriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua), jika Engkau memisahkan, dalam kebaikan.” []
(Diriwayatkan Ibnu Abu Syaibah, riwayat ini sanadnya jayyid)
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam