Wudhu bukan sekadar rangkaian membasuh anggota tubuh, melainkan ibadah yang penuh rahmat dan memiliki keutamaan besar di sisi Allah SWT. Banyak sekali hadits shahih yang menunjukkan betapa agungnya kedudukan wudhu bagi seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bertanya kepada Bilal bin Rabah RA ketika shalat Fajar:
“Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau amalkan dalam Islam, karena aku sungguh telah mendengar gemerincing sandalmu di tengah-tengahku dalam surga.”
BACA JUGA: Memandikan dan Membawa Mayit, Tidak Membatalkan Wudhu?
Bilal pun menjawab dengan rendah hati: “Aku tidaklah mengamalkan amalan yang paling kuharapkan di sisiku, hanya saja aku tidaklah bersuci di waktu malam atau siang, kecuali aku shalat bersama wudhu itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku.” (HR Bukhari)
Jawaban Bilal ini mengajarkan kita bahwa menjaga wudhu dan selalu berusaha shalat setelahnya adalah amalan ringan namun memiliki pahala yang sangat besar. Bahkan, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa ia mendengar suara gemerincing sandal Bilal di surga, sebuah isyarat akan tingginya derajat Bilal karena kebiasaan baik ini.
Rasulullah ﷺ juga bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Umar bin Khattab RA:
“Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, ‘Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu,’ melainkan akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR Muslim)
Bayangkan, hanya dengan kesungguhan dalam berwudhu dan dzikir setelahnya, seseorang mendapatkan kesempatan memilih pintu mana saja untuk masuk surga. Betapa sayang sekali jika kesempatan ini kita sia-siakan.
Dalam riwayat lain dari Abu Sa’id RA, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang berwudhu, lalu selesai dari wudhunya, kemudian mengucapkan, ‘Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika,’ maka Allah akan menutup di atasnya (bacaan itu) dengan penutup, kemudian ia diangkat hingga ke bawah Arsy, dan tidak dibuka hingga hari kiamat.” (HR Nasa’i)
BACA JUGA: Adanya Keraguan Orang yang Berwudhu tentang Adanya Hadats atau Tidak
Ibnu Qayyim rahimahullah pernah berkata:
“Wudhu adalah senjata seorang mukmin. Dengan wudhu, ia membersihkan dosa-dosa dan mempersiapkan diri untuk berdiri di hadapan Rabbnya.”
Demikianlah, wudhu bukan hanya syarat sah shalat, tapi juga amalan yang membuka pintu-pintu kebaikan, menghapus dosa, serta mengangkat derajat kita di sisi Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang istiqamah menjaga wudhu, baik siang maupun malam, demi meraih ridha Allah dan keutamaan surga-Nya. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam


