Satu kali, Abu Thalhah berjalan memasuki kebunnya. Air mengaliri sepanjang kebun. Menyejukkan dan menenangkan.
Lalu berdirilah Abu Thalhah, menegakkan shalat di kebun itu.
Di tengah kekhusyukan shalatnya, tiba-tiba ia merasa takjub dengan suara dan gerakkan seekor burung.
Dan meragulah ia tentang rakaat shalatnya. entah rakaat ke tiga atau ke empat, Abu Thalhah lupa.
Hal ini menyentak kesadarannya. Hatinya merasa berduka. Abu Thalhah langsung memohon ampunan karena lalainya itu.
Segera, ia berjalan cepat. Tujuannya hanya satu, menjumpai Rasul . Ditumpahkannya rasa duka yang baru dialaminya. Rasul ﷺ menyimak dalam diam dan tenang.
Lalu Abu Thalhah berkata, “Wahai Rasulullaah, saksikanlah, aku mewakafkan kebunku karena Allah. Maka pergunakanlah ia sebagaimana yang disukai Allah dan Rasul-Nya.”
Abu Thalhah adalah seorang yang kaya raya, bahkan sebelum ia memeluk islam. Saat cahaya islam memeluknya, ia tidak pernah membiarkan sesuatu, termasuk kekayaannya, memalingkannya dari kecintaannya pada Allah dan Rasul-Nya. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam