Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Sekali-kali tidak, apabila nafas seseorang telah mendesak sampai ke kerongkongan. Dan dikatakan kepadanya.” Siapakah yang dapat menyembuhkan?” Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia). Dan bertautlah betis kiri dengan betis kanan. Kepada Rabblah pada hari itu engkau dihalau.” (Al – Qiyamah 26-30)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, dia berkata, “Saat itu Rasulullah mengalami detik-detik terakhir kehidupan beliau. Dihadapan beliau disiapkan sebuah wadah kayu yang berisi air. Kemudian mengusapkan keduanya ke wajah beliau.
BACA JUGA: Hubungan Lisan dan Sakaratul Maut
Beliau bersabda: “Laailaha Illallah. Sesungguhnya kematian itu mempunyai saat-saat yang menghilangkan akal (sakaratul maut).”
Beliau lantas menegakkan salah satu tangan beliau dan berkata, “(Aku memilih) bersama Ar-Rafiq Al- A’la.”
“Beliau lantas wafat dan tangan beliau pun kembali terkulai lemah.” (HR. Muslim no. 6029)
Imam Ibnu Abi Ad-Dunya meriwayatkan dari Syaddad bin Aus radhiyallahu’anhu, dia berkata,
BACA JUGA: Abu Zur’ah rahimahullahu: Masih Semangat Menyampaikan Hadits Ketika Sakaratul Maut
“Kematian itu adalah kengerian yang sangat dasyat di dunia dan pintu akherat bagi orang yang beriman. Ia telah menyakitkan dari daging yang dikoyak gergaji, sayatan gunting atau direbus dalam panasnya air mendidih di bejana.
“Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya seluruh penghuni dunia tidak pernah nyaman hidupnya dan tidak pernah nyenyak tidurnya.” ( Al – Maut hal. 69)
Wallahu A’lam. []
SUMBER: KAJIAN SUNNAH
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam