
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman: “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim).
Melakukan shalat tahajud dengan tekun dan konsisten akan membuat kita makin dekat dengan Sang Ilahi. Kedekatan ini niscaya akan membuat hati dan batin kita kian tenang dalam menghadapi kehidupan yang penuh dinamika ini. Ketenangan hati yang hakiki hanya akan bisa kita rajut kala kita merasa dekat dengan Sang Pelindung Sejati – Sang Ilahi.
BACA JUGA: Tahajjud, Shalat Sunnah yang Paling Utama
Ketenangan hati, ketentraman pikiran dan kejernihan nurani pelan pelan akan mengendap dalam segenap raga kita jika mampu menjalani shalat tahajud dengan tekun. Ketenangan hati dan ketenteraman pikiran yang hakiki pada gilirannya akan memberikan bahan dasar yang penting untuk merajut kebahagiaan hidup yang sejati.
Kebahagiaan itu akan terus mengendap dalam jiwanya secara permanen manakala ia mampu menjalani shalat tahajudnya dengan konsisten. Lalu apa impaknya dalam kehidupan sehari-hari?
Sejumlah riset mutakhir menjelaskan betapa besar dampak rasa ketentraman dan kebahagiaan bagi produktivitas dan kinerja seseorang. Orang yang bahagia terbukti lebih produktif, lebih mampu berpikir kreatif, dan lebih ulet dalam menghadapi beragam tantangan kehidupan – baik dalam arena personal, ataupun dalam tantangan profesional pekerjaannya.
Lalu apa hubungannya antara shalat tahajud dengan kebahagiaan? Justru disinilah letak korelasinya : seseorang yang bertekun sholat tahajud dengan istiqomah niscaya akan merasakan kebahagiaan yang menjalar dalam segenap relung raganya.
BACA JUGA: Haruskah Tidur Sebelum Tahajjud?
Ia bahagia sebab dalam keheningan malam, ia bisa bersujud
memuji kebesaran Sang Ilahi. Ia bahagia sebab dalam malam yang syahdu, ia bisa terus melantunkan rasa syukur tiada henti pada Yang Maha Pemberi Rezeki.
Ia bahagia sebab dalam malam yang khusyu itu, dengan suka cita ia bisa menghamparkan doa-doa dan harapannya kepada Sang Ilahi. []
Sumber: Keutamaan, Waktu dan Tatacara Shalat Tahajjud/Karya: Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani /Penerbit:Pustaka Ibnu Umar
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam