
Menjelang akhir hayatnya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan satu ibadah haji yang sangat bersejarah. Haji tersebut kemudian dikenal sebagai Haji Wada, atau haji perpisahan, karena menjadi momen terakhir beliau berhaji sekaligus menyampaikan pesan-pesan penting kepada umatnya. Di tengah lautan manusia yang berhimpun di padang Arafah, turunlah wahyu yang menjadi penegasan sekaligus kabar gembira bagi seluruh kaum Muslimin.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٣
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah: 3)
BACA JUGA: Apa Para Peran Pemuda yang Teguh dalam Kebangkitan Beragama?
Ayat ini menjadi penanda bahwa agama Islam telah sempurna. Sempurna ajarannya, syariatnya, dan lengkap segala petunjuknya hingga akhir zaman. Hal ini pula yang membedakan Islam dari syariat umat terdahulu, karena Islam hadir sebagai agama universal yang berlaku sampai Hari Kiamat.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ketika turunnya ayat ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyadari bahwa tugas beliau sebagai penyampai risalah telah hampir usai. Kesempurnaan agama adalah nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada umat manusia.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Agama Islam telah Allah sempurnakan bagi kaum Muslimin, sehingga mereka tidak membutuhkan lagi agama selainnya dan tidak perlu lagi Nabi selain Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Tafsir Ibnu Katsir)
Peristiwa turunnya ayat ini dalam Haji Wada menjadi saksi bahwa risalah Islam telah paripurna. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyampaikan khutbah yang sarat nasihat, memperingatkan tentang pentingnya menjaga darah, harta, dan kehormatan sesama Muslim, serta mewasiatkan untuk berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan sunnah agar tidak tersesat selamanya.
BACA JUGA: Beragama dengan Ilmu: Mengikuti Dalil, Bukan Hawa Nafsu
Imam Malik rahimahullah pernah berkata, “Sunnah itu seperti bahtera Nabi Nuh. Siapa yang naik kepadanya akan selamat, dan siapa yang menolak akan tenggelam.” Nasihat ini memperkuat bahwa setelah turunnya ayat tersebut, pedoman hidup umat Islam hanyalah Al-Qur’an dan sunnah yang shahih.
Sejarah mencatat, usai menyampaikan khutbah perpisahan itu, tidak lama kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat. Namun, cahaya petunjuk beliau tetap abadi, terjaga dalam Al-Qur’an dan sunnah. Kesempurnaan Islam adalah karunia terbesar bagi umat manusia yang hendaknya kita syukuri dengan selalu mengamalkan ajaran-Nya dan menjauhi larangan-Nya. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam