Ia dikenal dengan Suraih al Qadhi. Yang memberikan warna indah pada pengadilan Islam. Sosok yang jauh dari berbuat zhalim. Apalagi berpaling dari kebenaran. Yang tidak membedakan antara raja ataupun orang biasa.
Salah satu contoh keadilan dan ketegasan sikapnya, bisa dilihat dari kejadian yang melibatkan keluarganya. Khususnya, anaknya.
Peristiwa pertama terjadi saat sang anak berselisih dengan sekelompok orang.
Sang anak meminta pertimbangan ayahnya. Antara berdamai atau mengajukan masalahnya di pengadilan.
BACA JUGA: Abu Hanifah dan Satu Nasihat dari Anak Kecil
“Pergilah ajukan ke pengadilan, ” tegas Suraih.
Dan di hadapan pengadilan, Suraih memenangkan kelompok orang-orang itu atas anaknya.
Saat sang anak merasa terjebak dengan pendapat ayahnya yang meyuruhnya mengajukan masalah ke pengadilan, sang ayah berkata,
“Anakku, sungguh kamu lebih aku cintai daripada isi bumi dan seluruhnya, akan tetapi Allah lebih Mulia bagiku daripada kamu
“Aku khawatir, jika aku mengabarimu bahwa kebenaran ada di pihak mereka, lalu kamu berdamai dengan mereka. Dengan perdamaian yang menghilangkan sebagian hak mereka.”
BACA JUGA: Apakah Itu Akan Menyakitimu?
Dikisahkan pula. Anak Suraih ternyata menjadi jaminan seseorang. Namun, orang tersebut melarikan diri dari pengadilan.
Suraihpun memenjarakan anaknya. Sebagai ganti lelaki yang kabur tersebut.
Suraih sendiri yang mengirimkan makanan anaknya ke penjara. Setiap hari. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam