JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Yaumul Hisab

Mengingat Kematian

hidayah

Allah telah berfirman, “Setiap bernyawa pasti mencicipi mati.” (QS. Ali Imran: 185)

“Di mana pun engkau berada, mati pasti menjemputmu, walau berada pada benteng yang kokoh.” (QS. An-Nisa)

Takut mati dan cinta dunia atau materi adalah dua hal yang selalu bergandengan. Sifat ini sebagai pengahalang untuk lebih mengenal Allah. Dengan rasa itulah umat muslim akan menjadi lemah.

Kita harus selalu mengingat mati. Sabda Rasulullah ﷺ, “Perbanyaklah untuk selalu mengingat kematian.”

BACA JUGA: Doa Agar Tidak Disesatkan Setan Menjelang Kematian

Dengan ingat mati, maka setiap orang akan mempersiapkan dirinya untuk menuju kematiannya. Yang diwajibkan bagi kita adalah mempersiapkan diri dalam keshalehan dan upaya untuk mencapai akhir kehidupan yang baik.

Mengingat kematian adalah pengalaman yang menyedihkan. Pikirkan kembali saat orang yang Anda sayangi meninggal. Apakah urusan duniawi Anda menjadi penting lagi?

Dengan demikian, mengingat kematian secara teratur mengingatkan kita bahwa kehidupan kita di dunia ini hanya sementara, menyelaraskan kita kembali pada tujuan awal kita (sebagaimana ditetapkan dalam Surat Mulk) dan menghentikan kita untuk tidak terlalu memanjakan diri di dunia. Dalam banyak kesempatan, Nabi menganjurkan kita untuk sering-sering mengingat kematian: “Sesungguhnya hati itu berkarat seperti besi. Orang-orang bertanya, “Bagaimana cara mengasahnya?” Beliau menjawab, “Dengan mengingat kematian dan dengan membaca Al-Quran.” [Nahjul Fasahah].

BACA JUGA: Kematian, Tak Bisa Dihindari

“Sering-seringlah mengingat perusak kenikmatan (yaitu kematian)” [Tirmidzi].

Ali bin Abi Thalib menegaskan kembali nilai dari mengingat kematian: “Orang yang sering mengingat kematian akan tetap merasa puas dengan sedikit harta yang dimilikinya. Ia tidak akan pernah menginginkan lebih dan tidak akan menjadi tamak atau kikir.” [Bihar]

Dengan kematian, kita akan diingatkan bahwa apa pun keuntungan materi yang kita peroleh akan ditinggalkan dan diwarisi oleh orang lain. Begitu kita menyadari bahwa harta benda yang kita miliki bukanlah milik kita sepenuhnya, maka kita akan berhenti menjadi tamak dan kikir. []

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Yaumul Hisab

Bangkit dari Kubur

Yaumul Hisab

Dianggap Sepele, Air Kencing Banyak Akibatkan Siksa Kubur

Yaumul Hisab

Simpanan Akhirat bagi Orang yang Dizholimi

Yaumul Hisab

Karateristik Para Penghuni Surga

Leave a Reply