Rasulullah ﷺ bersabda,
وإنَّ اللهَ يُعطي الدُّنيا مَنْ يحبُّ ومَنْ لا يحبُّ، ولا يُعطي الإيمانَ إلا مَنْ يحبُّ
“Sesungguhnya Allah memberikan nikmat dunia kepada orang yang Dia cintai dan tidak Dia cintai, dan tidaklah Allah memberikan nikmat iman kecuali kepada orang yang Dia cintai.” [HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Imam dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 2714]
PENJELASAN
Hadits yang mulia ini menerangkan dua pelajaran penting:
1- Seorang hamba yang diberikan nikmat dunia semata seperti kekayaan yang melimpah, kesehatan dan lain-lain, tanpa diberikan nikmat iman, maka itu tidak menunjukkan Allah ﷻ cinta kepadanya.
BACA JUGA: Tanda Hamba yang Bersyukur
Bahkan itu adalah “istidraj”, yaitu azab yang datang dalam rupa kenikmatan, sehingga ia makin tersesat. Maka jangan silau melihat kemewahan dunia yang dimiliki oleh para pendosa.
Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ}
“Apabila kamu melihat seorang hamba diberi nikmat dunia oleh Allah yang disenangi oleh hamba tersebut padahal ia terus melakukan maksiat, maka itu hanyalah istidraj (tipu daya Allah agar ia semakin tersesat).”
Kemudian Rasulullah ﷺ membaca,
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami buka semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Al-An’am: 44).” [HR. Ahmad dari Uqbah bin Amir radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 413]
2- Seorang hamba yang Allah ﷻ cintai adalah yang Dia berikan nikmat iman, yaitu hidayah untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam, karena iman mencakup semua ajaran Islam.
Dan ajaran Islam yang benar adalah yang sesuai petunjuk Rasulullah ﷺ, maka seberapa baik seorang hamba mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran Rasulullah ﷺ, sebesar itu pula cinta Allah ﷻ kepadanya.
BACA JUGA: 7 Tanda Takut pada Allah
Allah ﷻ berfirman,
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Katakanlah wahai Muhammad: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Ali Imron: 31] []
SUMBER: ISLAM ADALAH SUNNAH
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam