JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Ibrah

Imam Hasan Al-Bashri dan Akhlak Terpuji

Nabi

Hasan Al-Bahsri berkata, “Membantu urusan seorang muslim lebih aku cintai daripada beriktikaf sebulan penuh.” (16 Bahkan juga ada hadits Nabi menjelaskan hal ini, Riwayatnya hasan (Ash-Shahihah, 906)

Ada yang menanyakan tentang arti akhlak mulia kepada Hasan, beliau menjawab, “Berbagi, memaafkan, dan sabar.”

Hasan menjelaskan, “Harga diri seorang lelaki terletak pada kejujurannya, membantu saudara-saudaranya, memberi manfaat untuk orang-orang di masanya, dan tidak mengganggu tetangganya.”

Hasan berkata, “Seandainya Allah ingin, Dia bisa menjadikan kalian semua kaya dan tidak ada yang miskin; dan seandainya Allah ingin, mudah bagi-Nya membuat kalian semua miskin dan tidak ada yang kaya. Akan tetapi Allah menetapkan seperti yang ada sekarang untuk menguji kalian lewat orang lain, Dia ingin melihat bagaimana kalian bersikap dan berbuat.”

BACA JUGA: Mengenal Imam Hasan Al-Bashri

Kemudian Allah menunjukkan hamba-hamba-Nya kepada akhlak terpuji nan mulia. Allah ta’ala berfirman,

وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ. فَأُوْلَبِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ )

“Dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-Hasyr: 9)

Hasan berkata, “Ciri khas orang mulia: berbuat dan bersegera. Ciri khas orang yang hina: senang menunda dan memperlambat.”

Hasan mengatakan, “Jika menghormati seseorang sampai menyusahkanmu dan hartanya tak pernah sampai kepadamu, maka sungguh dia bukan orang yang baik.”

Hasan menuturkan, “Bagi kami, orang yang meminjamkan dirham untuk saudaranya termasuk bakhil. Karena kehidupan kami ialah memberi dan mementingkan orang lain daripada diri sendiri.

Demi Allah, aku pernah melihat sahabatku membagi dua kain sarungnya untuk diberikan kepada saudaranya yang perlu, dan ia memakai setengah yang tersisa.

Pernah, ada orang yang berpuasa. Dekat waktu berbuka, ia melewati seorang kawannya.

la menyampaikan: hari ini aku berpuasa karena Allah. Aku berharap jika Dia menerimanya, engkau juga bisa dapat bagian pahalanya. Untuk itu, bagikan sedikit dari makan malammu buatku.

Kemudian ada lagi yang datang dan memberikan air serta kurma untuk buka puasanya, dengan harapan juga mendapat bagian dari pahala puasanya. Demikianlah yang mereka lakukan, walau orang yang berpuasa tadi sebenarnya memiliki makanan buat berbuka.”

Hasan berkisah, “Aku mendapati suatu kaum, salah seorang dari mereka menggantikan peran kawannya yang telah meninggal dalam memberi nafkah untuk keluarga dan anak-anaknya selama 40 tahun.”

Bahkan Hasan mengatakan, “Jika seseorang bertamu ke rumah kawannya, maka dia boleh mengambil makanan dan buah-buahan yang ada meski tanpa izin.” (Ini salah satu penegasan dari Hasan, bahwa akhlak baik itu ialah mendasari hubungan dengan berbagi tanpa perhitungan)

BACA JUGA:  Jawaban dan Nasihat Imam Hasan Al-Bashri

Hasan juga berkata, “Setiap pengeluaran yang dilakukan seseorang, pasti ada hisabnya (ditanyakan); kecuali pengeluaran yang diberikan buat kedua orang tua dan yang di bawah mereka, pengeluaran untuk saudaranya di jalan Allah dan sebagai modal kawannya untuk menjalankan ketaatan.

Sesungguhnya ada riwayat yang menyebutkan bahwa Allah malu untuk menghisab seseorang yang terkait pengeluaran tersebut.”

Hasan berkata, “Bukan termasuk kemuliaan ketika seseorang mengambil untung dari saudaranya sendiri.”(Dalam arti: tak terhormat orang yang mendekat hanya untuk menjilat. Bersahabat hanya demi keuntungan dunia yang sesaat) []

Sumber: Kumpulan Nasihat Bijak untuk Hidup Lebih Bermakna Hasan al-Bashri / Al-Imam Abul Faraj Ibnul Jauzi / Penerbit: Al-Abror Media

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Ibrah

Kisah-kisah Abu Hanifah

Ibrah

Kisah Yahudza dan Qutrus

Ibrah

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Ibrah

Nasihat Imam Hasan Al-Bashri: Jangan Kau Caci Orang Lain