
Beliau adalah Hasan bin Abul Hasan al-Bashri. Ayahnya ialah pelayan dari seorang sahabat Anshar. Sedangkan ibunya adalah pelayan Ummu Salamah, istri Nabi.
Hasan tumbuh dalam asuhan Ummu Salamah, beliau juga turut menyusuinya. Karena perhatian dan kasih sayang Ummu Salamah kepada Hasan, berkah kenabian mengalir kepadanya; sehingga ucapannya dipenuhi hikmah, kesalehan dan kedalaman ilmu agamanya mencapai level yang tinggi. Hasan ialah sosok yang bertakwa, juga termasuk wali Allah nan shiddiq.
Konon, waktu Aisyah mendengar Hasan berbicara, ia pun berkata, “Siapa yang berucap seperti ucapan orang-orang yang shiddiq ini?” (Shiddiq ialah istilah untuk orang yang ketundukannya kepada Allah dan Rasul-Nya sampai tingkatan sempurna, bersama itu, ia juga ikhlas. (Mu’jam Mushthalahat al-“Ulum asy-Syar’iyyah, 2/1008]).
BACA JUGA: Jawaban Imam Hasan Al Bashri tentang Iman
Ada yang menceritakan kepada Ali bin al-Husain mengenai ucapan Hasan ini, “Tidaklah aneh saat binasa orang yang binasa! Tapi yang aneh dan menakjubkan ialah bagaimana hamba yang selamat itu bisa berhasil selamat?” Lantas, Ali bin al-Husain berkomentar, “Subhanallah! Ini ucapan orang yang shiddiq.”
Diriwayatkan bahwa al-A’masy mengatakan, “Hasan selalu perhatian pada setiap hikmah, hingga butiran hikmah bertaburan dari lisannya.”
Di sebuah kesempatan, ada orang yang mendengar Hasan sedang memberi petuah, orang itu lalu berkata, “Menakjubkan sekali! Lisannya fasih, kalimat-kalimat nasihatnya sangat mengena.”
Hasan acap kali sedih dan sering menangis. Berusaha jujur dalam setiap sikap, paling anti dengan kepura-puraan. Menolak untuk menunjukkan kezuhudannya, walau sifat zuhud nampak padanya.
BACA JUGA: Nasihat Imam Hasan Al-Bashri tentang Memberi Nasihat
la tetap tampil rapi, tidak menolak menggunakan pakaian yang bagus.
Selalu makan bersama orang-orang dan senantiasa hadir jika ada yang mengundangnya makan.
Kepribadian Hasan istimewa, hal itu membuat orang yang belum pernah melihatnya sekali pun bisa tahu bahwa itu adalah beliau.
Diceritakan bahwa ada orang yang datang ke kota Bashrah, ia belum pernah bertemu dengan Hasan al-Bashri. Berjumpa dengan asy-Sya’bi, ia pun bertanya di mana Hasan.
Asy-Sya’bi menjawab, “Semoga Allah memberimu keselamatan, masuklah ke masjid, lalu jika engkau melihat orang yang lain daripada yang pernah engkau lihat, maka itulah Hasan.” []
SUMBER: HUMAYRO
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam